Kisah Mukjizat
Melafal Amituofo
Seberkas cahaya
putih menjemput almarhum
(Bagian 1)
Upasaka Li Qing-yuan adalah ketua kelas “Kelas Zhong
Zheng”, salah satu kelas pelafalan Amituofo di tempat ceramah Wufeng. Dia
adalah suami dari A He shijie, bekerja sebagai supir bus angkutan umum. Pada
tahun 1959 A He mulai belajar Ajaran Buddha, sejak itu dia membangkitkan
keyakinan yang mendalam terhadap metode pelafalan Amituofo, dia yakin bahwa
dengan melafal Amituofo dapat terhindar dari segala macam petaka dan mengubah
bahaya menjadi keselamatan, maka itu selalu menasehati suaminya agar melafal
Amituofo, terutama saat bertemu dengan situasi terancam, atau ketika bencana
datang melanda, maka lebih harus mengerahkan segenap upaya untuk melafal
Amituofo.
Li Qing-yuan meskipun tidak pernah menghiraukannya,
namun pada suatu malam ketika dia sedang mengemudi di malam hari, dari Kota
Puli pulang ke Taichung, menempuh jalanan pegunungan, di suatu tempat belokan,
tiba-tiba mobil mogok, bagaimanapun diperiksa juga tidak berhasil mencari
penyebabnya, para penumpang turun dari bus berjalan kaki mencari telepon umum
meneruskan perjalanan dengan taxi, sementara itu kenek bus juga pergi
menghubungi kantor bagian transportasi untuk mengirim mobil derek, tinggallah Li
Qing-yuan seorang diri duduk di belakang kemudi, jalan pegunungan di larut
malam tiada yang melewatinya, gelap dan mencekam, bulu kuduknya merinding, perasaan
takut mulai menyerangnya, setelah berpikir ke sana kemari, dia jadi teringat
ucapan istrinya, A He yang suka menasehatinya agar melafal Amituofo, maka itu
dia langsung menggunakan suara yang keras melafal “Namo Amituofo”, belum sampai
beberapa puluh kali lafalan, mendadak bus sudah dapat digerakkan, dia segera
mengemudikannya pulang ke Taichung dengan selamat.
Kisah mukjizat melafal Amituofo ini diceritakan
langsung oleh Upasaka Li kepada diriku ketika saya berkunjung ke rumahnya. Saat
itu A He shijie juga ikut menyela, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada saat
menempuh perjalanan pulang dari Dalian, juga dengan melafal Amituofo sehingga
selamat dari ancaman bahaya.
Namun kehidupan manusia sungguh tidak kekal, Li
Qing-yuan yang biasanya tampak sehat ternyata menderita penyakit darah tinggi, sekitar
tujuh tahun yang lalu pada awal bulan empat, karena tekanan darahnya terlampau
tinggi sehingga terbaring tak berdaya di rumahnya melewati tahun demi tahun,
segala pengobatan tak kunjung memberi hasil, selama periode ini, dia melafal
Amituofo hingga hatinya tak terpisah dari Buddha, Buddha tak terpisah dari
hatinya.
Sambil mempersiapkan diri menghadapi ajal yang akan
menjelang, A He shijie pergi ke tempat ceramah mengundang beberapa orang
sahabat Dharma, untuk melakukan Zhu Nian (zhu nian adalah kegiatan membantu
orang lain melafal Amituofo) bagi suaminya, para sahabat Dharma sejak pagi
sudah bergiliran melafal Amituofo hingga pukul 12 tengah malam, tampak nafas
pasien hanya tinggal sepenggal-sepenggal, mungkin akan bertahan hingga keesokan
harinya, sehingga para sahabat Dharma terlebih dulu pamit pulang rumah untuk
beristirahat, mereka berjanji berkumpul kembali besok untuk melanjutkan Zhu
Nian. Hanya tinggal A Hsiu shijie beserta keluarga pasien seluruhnya berjumlah
5-6 orang tetap melanjutkan melafal Amituofo.
Sampai pukul dua lewat, tiba-tiba datanglah seorang
tentara muda yang berdomisili di dusun yang sama, dia bersedia bergabung
bersama untuk melakukan Zhu Nian. Tentara muda ini suaranya besar juga tulus,
menyemangati A Hsiu shijie dan yang lainnya, mereka melafal hingga ketika
semuanya mencapai “pikiran terfokus tak tergoyahkan”, mendadak semuanya melihat
seberkas cahaya bulat putih yang serupa dengan cahaya mentari, masuk melalui
pintu depan ke dalam rumah, karena letak rumah A He shijie adalah menghadap ke
arah barat, juga berhadapan dengan jalan raya Wufeng, maka itu tentara muda itu
memeriksa keluar, mengira ada mobil yang sedang berhenti di luar sana, tetapi
di malam yang larut begini situasi sekeliling begitu sunyinya, gelap gulita,
hanya tampak segaris cahaya cemerlang yang membentang dari penjuru langit barat
hingga masuk ke dalam rumah, melihat kejadian yang menakjubkan tak terbayangkan
ini, sungguh mengherankan, lalu melihat ke dalam rumah, dalam waktu sekejab
inilah, wajah pasien menampilkan senyuman lalu menghembuskan sehela nafas terakhir
lalu bersamaan dengan seberkas cahaya terang tersebut lenyap.
Suasana rumah kembali seperti biasa, A He shijie
dan putra-putrinya serta peserta Zhu Nian lainnya, telah menyaksikan langsung keajaiban
dimana Buddha Amitabha memancarkan cahaya menjemput praktisi terlahir ke Alam
Sukhavati. Maka itu mereka tetap melafal Amituofo berkesinambungan tak
terputus, hingga keesokan paginya. Para sahabat Dharma mulai berdatangan untuk
melanjutkan melafal Amituofo, hingga pukul 11 siang, bertepatan dengan delapan jam setelah pasien menghembuskan
nafas terakhir, suara lafalan Amituofo pun berhenti.
Semua hadirin mengamati wajah penuh damai almarhum,
tampak lebih berwibawa daripada semasa hidup, puncak kepalanya masih ada
sedikit hangat, tubuhnya lembut dan lentur bagaikan kapas, para sahabat Dharma
yang baru datang pada pagi harinya, mendengar tentang kejadian mukjizat Buddha
Amitabha datang memancarkan cahaya menjemput pasien, semuanya merasa sangat
kecewa karena kehilangan kesempatan untuk menyaksikannya secara langsung.
Penulis :
Upasika Lin Kan-zhi
念佛感應見聞記
一團白光接引亡者
(一)
李清源居士是霧峰佈教所,中正班念佛班長。他是曾阿鶴師姊的先生,服務於公路局,擔任司機,阿鶴師姊自四十八年學佛後,深信念佛對於多災難多逆境的人生可以逢凶化吉,就時常勸她的丈夫念阿彌陀佛,尤其在危急的時候,以及遭遇災難時,更要拼命的念阿彌陀佛。李清源先生雖然馬耳東風不甚理會。可是有一次開夜車時,由埔里回臺中的山路上,在一個轉彎的地方,忽然車子發生了故障,但怎麼檢查都看不出什麼毛病,坐車的客人紛紛下車步行去找電話自叫計程車去了,車掌小姐亦要去通知公路局派車來拖回,剩下李清源先生一個人坐在駕駛臺上,黑夜中的山路上又沒有人家,一片黑漆漆,身上的毛髮直豎,竟不寒而慄起來,左思右想,想到他太太阿鶴教他念佛的事,即時大聲念起「南無阿彌陀佛」來,念不到幾十聲,忽然車能動了,便立刻開走,一直開到臺中,卻安然無事。這一則以一句聖號而獲得不可思議的感應,是筆者到李家時,李先生親口對我說的。當時曾鶴師姊亦插嘴說,還有一次自日月潭歸途中,亦發生過類似的情形,用念佛解脫了厄難。
可是人命無常,李清源先生,平常長得頗為福相,但患有高血壓症,在七年前的四月初旬,由於血壓過高,在家中纏綿床枕年餘,醫藥無效,在此期間,他便是心不離佛,佛不離心。一旦面臨壽命將終,阿鶴師姊到佈教所去請了幾位蓮友,為他助念,蓮友們自清早去輪流著一直念到是夜十二點鐘,只見病人還是一息奄奄,可能要拖延到天明,便各回家休息,約定明天再來,繼續助念。只有阿秀師姊及其妻子兒女等五六人仍留著助念。到二點多鐘,忽然來了一位本省青年軍人,亦願助念。這位青年聲音大,又虔誠,與阿秀師姊等人提起精神,正念到可以說是「一心不亂」的時候,忽然之間,大家看到一團似太陽一般,白白的圓光,從大門飛入屋內,因為阿鶴師姊房屋是坐東向西,正對著霧峰中正路的大馬路,所以那青年跳出來看,以為是什麼車停在門口,但是在這半夜三更的時候,四周寂靜,一片黑暗,只見一條光明,從西邊虛空,一直射入門內,那青年一見如此不可思議境界,真是莫明奇妙,又再向內一看,正在此一剎那間,臨命終人臉面含笑,喘了一大口氣便與那似太陽般的光明同時消失了。屋內即時恢復黯淡如常。他太太及子女,阿秀等諸人,都看見此一阿彌陀佛放光接引的奇跡,因此依然佛聲不斷,一直念到天明。佈教所的張審,寶雲等諸蓮友,次日再來助念,一直念到上午十一點多鐘,正是亡者斷氣後八點鐘,念佛聲音纔停止。大家圍觀亡者瑞相,比他生前更為莊嚴,試探頂門猶溫,身軟如棉,早上再來助念的蓮友們,聞說亡者臨命終時蒙佛放光接引的情形,大家都不免大失所望,連說慚愧,未能目睹佛光。
林看治老居士著