Selasa, 09 Juni 2020

51 Panggilan Nurani Penghitung Digital


Panggilan Nurani Penghitung Digital



 

1.
Di jalanan malam yang larut, lampu-lampu jalan yang redup, tiba-tiba terdengar suara keributan, tampak bangku-bangku beterbangan, sekelompok orang yang berkerumun.




 

2.
Usai kejadian, seorang pria paruh baya yang lengannya dipenuhi tato, berhadapan dengan sekelompok preman junior, mulutnya mengunyah buah pinang, dengan ketus memberi pelajaran kepada mereka.




 

3.
Beberapa hari kemudian, sebuah mobil meluncur keluar dari dalam lorong, beberapa pria bertubuh kekar menyandera seorang pejalan kaki, menyekapnya ke dalam mobil, kemudian mobil melaju dengan kecepatan tinggi bagaikan angin.




 

4.
“Bos, bagaimana kalau sekarang saja kita menuju ke kuburan untuk membereskan orang ini!” seru para preman junior.




 

5. Tetapi kondisi jalanan yang banyak gundukan membuat perjalanan tidak nyaman, sementara itu Penghitung Digital Lafalan Amituofo yang dia taruh di setir mobil memantul ke atas dan ke bawah, sehingga memancing perhatian si bos gangster.




 

6. Tanpa sadar dia jadi teringat pada seorang Bhiksu, bayangan wajah yang penuh welas asih memenuhi alam pikirannya. Peristiwa itu baru terjadi beberapa hari yang silam..........




 

7.
“Waktu itu karena melafal Amituofo sehingga keluar dari kelompok gangster!” Bhiksu itu berkata sambil tersenyum, lalu menyerahkan Penghitung Digital yang ada dalam genggamannya kepada dirinya.




 

8.
Ketika tersadar dari lamunan-nya, tanpa pikir panjang Bos gangster segera menangkap Penghitung Digital, sambil menekan sambil melafal Amituofo, “Namo Amituofo, Namo Amituofo, Namo Amituofo............”.




 

9. Semakin melafal Amituofo semakin terbayang wajah senyum si Bhiksu, Buddha Amitabha juga sedang tersenyum padanya, senyuman ini telah membuat hatinya terenyuh, kini hatinya dipenuhi kelembutan.




 

10. Mendadak dia berkata “Saya tidak ingin melakukannya lagi!” Lalu memutar kepala mobil dan berjalan ke arah kembali, para preman junior jadi tercengang.




 

11. Akhirnya dia menghentikan mobil dan membeli beberapa kaleng minuman soda, mereka duduk dengan santai di sisi jalan, menjalin persaudaraan, dengan gembira meneguk minuman tersebut, seolah-olah tidak pernah ada kejadian apapun.........




 

12. Sebuah drama tragis, setelah melafal Amituofo, dalam sekejab berubah menjadi sebuah drama happy ending-----Buddha Amitabha merupakan Sutradara yang paling menakjubkan!

Judul asli :