Selasa, 05 Juni 2018

25. Burung Beo Terlahir ke Alam Sukhavati

Burung Beo Terlahir ke Alam Sukhavati



 

1. Istana Nankang yang elegan, bermandikan sinar mentari yang akan terbenam di ufuk barat, Wei Gao yang sudah sibuk seharian, dengan hening berdiri di hadapan seekor Burung Beo yang indah.



 

2. Burung Beo melihat kehadiran sang Jenderal, majikannya yang  berpenampilan elegan, mengangkat kepalanya dengan kegirangan, mengeluarkan suaranya yang merdu, ditambah sedikit gerakan lincahnya.



 

3. Wei Gao terpikir : Di Tanah Suci Sukhavati terdapat beragam hal yang menakjubkan, salah satunya adalah Burung-burung jelmaan yang dapat mengumandangkan Dharma menakjubkan, diantaranya juga ada Burung Beo!



 


4. Melihat Wei Gao mulai melafal Amituofo, Burung Beo dengan gembira segera melebarkan sepasang sayapnya yang indah, memanjangkan lehernya, mengikuti suara majikannya melafal “Namo Amituofo.......”




 

5. Setiap pagi di dalam istana akan terdengar suara Burung Beo yang melantunkan lafalan Amituofo tanpa henti-hentinya, ibarat suara alat musik, begitu merdu dan terdengar sampai di kejauhan. Orang-orang yang kebetulan lewat dan mendengarnya akan menghentikan langkah kakinya sejenak, memberi pujian bertubi-tubi.



 

6. Tiba-tiba pada suatu hari, Burung Beo jadi tidak bersemangat, bahkan juga tidak mau makan dan minum, hari demi hari kondisinya kian parah.



 

7. Pelatih yang mengurus Burung Beo, membunyikan suara Yinqing (alat kebaktian), dengan lembut berkata pada Burung Beo : “Apakah kamu hendak berpulang ke Alam Sukhavati ya? Sekarang saya akan memukul Yinqing, suara Yinqing bunyi satu kali, kamu melafal sepatah Amituofo ya”.



 

8. Burung Beo mengikuti suara Yinqing melafal “Namo Amituofo” hingga sepuluh kali, lalu bangkit dan berdiri, perlahan merapatkan sepasang sayapnya, meninggal dunia dengan posisi berdiri!



 

9. Setelah jasad Burung Beo diperabukan, muncul belasan butiran sarira (relik), yang berwarna terang dan transparan, sungguh menarik perhatian, para hadirin memberi pujian bertubi-tubi.



 

10. Ada seorang Bhiksu yang bernama Master Hui Guan, setelah mendengar kejadian ini, meneteskan air mata kesedihan, membangun stupa untuk relik dengan tembikar.



 

11. Wei Gao mencatat seluruh rangkaian peristiwa, memperkokoh keyakinan hati para praktisi Pelafal Amituofo untuk terlahir ke Alam Sukhavati~~satwa saja dapat terlahir ke Alam Sukhavati, apalagi manusia bukan?

Naskah Mandarin :
http://xiyuee.blogspot.com/