Kisah Pandai
Besi Terlahir ke Alam Sukhavati
1. Pada masa Dinasti Song, di Tanzhou, Provinsi Hunan, terdapat seorang
tukang besi bermarga Huang, orang-orang menjulukinya sebagai Pandai Besi Huang.
Entah dari mana dia mendengar tentang metode pelafalan Amituofo, setiap hari
sambil menempa besi sambil melafal Amituofo, memukul sekali melafal sekali : Ding~Amituofo,
Dang~Amituofo.......
2. Istrinya melihat suaminya menempa besi sambil melafal Amituofo,
hatinya begitu pedih lalu menasehati suaminya : “Pekerjaan menempa besi sudah
begitu susah, sekarang kamu menempa besi sambil melafal Amituofo, bukankah
lebih menyengsarakan?”
3. Setelah mendengar perkataan istrinya, Pandai Besi Huang malah
tersenyum dan berkata : “Cara begini malah sangat bagus sekali, biasanya
berdiri di depan tungku pembakaran sambil bekerja, rasanya panasnya bukan main,
tetapi sekarang bekerja sambil melafal Amituofo, tidak merasa kepanasan lagi; biasanya
waktu menempa besi, kedua tangan terasa pegal sekali, sekarang dengan melafal
Amituofo sudah tidak terasa pegal lagi”.
4. Suatu hari Pandai Besi Huang yang buta aksara, meminta bantuan
tetangganya untuk menulis sebait sajak yang isinya : “Ding Ding Dang Dang,
setelah melafal sekian lama akhirnya berhasil; kehidupan yang tenang akan menyongsong;
saya terlahir di Alam Sukhavati di penjuru barat”.
5. Tetangganya baru saja selesai membantunya menulis sajak tersebut, tangannya
masih memegang palu, namun nafasnya telah berhenti.
6. Sungguh ajaib, Pandai Besi Huang walaupun sudah tidak bernafas lagi,
namun rona wajahnya tidak berubah sama sekali, tampak seperti masih hidup, bahkan
di sekitarnya tercium keharuman istimewa yang kental, di angkasa juga terdengar
irama kebahagiaan, banyak warga sekitar yang menyaksikan peristiwa ini.
7. Sejak itu sajak yang diwariskan Pandai Besi Huang, beserta fenomena
istimewa saat menjelang ajalnya, tersebar luas di wilayah Hunan, praktisi
pelafal Amituofo kian bertambah jumlahnya.
Disadur dari :