Kisah Mukjizat
Melafal Amituofo
Melafal Amituofo
terlepas dari kejaran hantu
(Bagian 1)
Sepatah
Namo Amituofo adalah pil Agada, dapat menyembuhkan segala macam penyakit, Amituofo
juga adalah raja mantra, mengurai jalinan permusuhan, mengubah bahaya menjadi
keselamatan. Berikut ini adalah kisah melafal Amituofo terlepas dari kejaran hantu.
Lima
tahun yang lalu di daerah yang ramai di Taipei, ada sekelompok gerombolan pembalap motor liar dimana salah satunya adalah seorang anak muda yang sedang membonceng
teman wanitanya, melakukan manuver di jalanan, melaju bagaikan angin, melupakan
teman wanita yang duduk di belakang yang sudah terjatuh dan mati di tempat,
saat itu banyak pria dan wanita mengerumuni untuk menyaksikannya, ketika semua
orang merasa prihatin atas kemalangan yang menimpa gadis ini, tiba-tiba ada
yang menerobos ke dalam kerumunan sambil berteriak : “A San! A San!”
Di
dalam kerumunan itu ada orang yang bernama A San menjawab : “Saya di sini! Saya
di sini!”. Ternyata A San ini adalah tukang pangkas di sebuah kedai pangkas,
oleh karena pelanggan datang hendak memangkas rambut, maka itu bosnya mengutus
orang pergi memanggil A San pulang untuk memangkas rambut pelanggan.
Pepatah
mengatakan : “Keberuntungan dan kemalangan ibarat cuaca senantiasa
berubah-ubah”. Pemuda yang sopan itu bernama A San, sejak malam itu, setelah
lewat tengah malam, antara keadaan mimpi dan bukan mimpi, dia melihat ada
seorang gadis cantik yang mengajaknya keluar main-main, lalu dia membuka pintu
belakang mengikuti gadis tersebut.
Hingga
keesokan paginya, A San duduk sendirian di bawah pilar tiang telepon, dan
tertidur, ketika dibangunkan orang barulah dia bangkit dan pulang rumah,
demikianlah kejadian ini berlangsung hingga seminggu lamanya, pagi hari
bekerja, tengah malam gadis itu datang membawanya keluar bermain, pagi harinya
duduk dan tertidur di luar. A San merasa ada yang tidak beres pada dirinya,
maka itu dia mengundurkan diri dari pekerjaannya dan pulang kampung.
Kampung
A San adalah di Dusun Tonglin di atas gunung di Wufeng, Taichung, di rumahnya
ada seorang ibunda yang buta dan beberapa saudaranya, hari kedua A San membantu
abang keduanya bekerja, mengemudi truk untuk mengangkut barang-barang orang
lain, hingga senja harinya baru pulang rumah, ibundanya memanggil A San datang
menghadap lalu menasehatinya : “Setiap kali ketika kamu hendak keluar, bukankah
saya selalu berpesan agar kamu jangan sembarangan menjalin hubungan dengan
wanita, tetapi kamu malah tidak mendengarnya, kamu baru saja pulang kemarin,
hari ini sudah ada seorang gadis yang datang mencarimu, terdengar suara
berjalan memakai sepatu bertumit tinggi, dan memanggil terus A San! A San! Saya
bertanya siapa yang mencari A San, dia tidak menjawab”.
A San
menjawab ibundanya : “Bunda, selama ini saya di luar selalu mematuhi tata
krama, belum pernah menjalin hubungan dengan satu gadis pun”. Saat itu A San
bersama saudara-saudaranya yang lain juga mencari keluar rumah, tetapi tidak
tampak bayangan adanya seorang gadis; tetapi saat tengah malam gadis itu datang
lagi mengajak A San keluar jalan-jalan, keesokan paginya A San tertidur di
bawah pohon, lalu dibangunkan orang. Ketika masih berada di Taipei, selama
seminggu A San juga mengalami hal serupa, setiap malam juga sedemikian, tetapi
diri sendiri juga merasa heran, sekarang setelah pulang kampung juga mengalami
hal serupa pula, tidak tahu harus menggunakan cara apa untuk menyelesaikannya.
Saat
itu di Dusun Tonglin yang terletak di atas gunung, penduduknya mempercayai Dewa
Wang Ye Gong, ibunda A San pergi mengundang dukun kerasukan dewa datang ke
rumahnya untuk melihat apa yang tidak beres pada diri A San? Ternyata si dukun
kerasukan juga memiliki sedikit kemampuan gaib, dia berkata : “10 hari yang
lalu A San berada di suatu tempat di Taipei, melihat ada seorang gadis menemui
ajal di pinggir jalan, teman pria yang membonceng gadis ini juga bernama A San,
saat itu ada orang yang berteriak memanggil A San, lalu si A San yang baik ini
menyahut : “Saya di sini! Saya di sini!”
Saat itu arwah si gadis yang baru meninggal ini lagi kebingungan,
mendengar nama A San, dia langsung mengikuti orangnya”.
Si
dukun kerasukan lalu berkata lagi : “Sebaiknya antar si hantu wanita kembali ke
Taipei saja”. Ibunda A San bertanya lagi : “Harus menggunakan cara apa untuk
mengantarnya kembali?” Dukun kerasukan menjawab : “Harus menggunakan
orang-orangan rumput”. Kemudian mereka
menggunakan rumput untuk membuat orang-orangan, tingginya sekitar empat kaki,
memakai baju merah dan rok hitam, kakinya memakai sepatu, kepalanya ditutup
dengan sehelai handuk hitam, lalu dilukis ada alis mata, mata, mulut, hidung, lewat
tengah malam, dukun kerasukan membawa orang-orangan rumput ini ke stasiun
kereta api, diikat ke tiang listrik, lalu membakar banyak uang kertas, meminta
si hantu wanita agar menumpang kereta api trip pertama untuk pulang ke Taipei
mencari kekasihnya yang juga bernama A San.
Orang-orangan
rumput yang dibuat dalam bentuk wanita diikat di bawah tiang listik, orang
yang lalu lalang dari kejauhan juga dapat melihatnya, di bawah tiang listrik,
berdiri seorang gadis jelita yang tidak bergerak, setelah melihatnya dari dekat
barulah menyadari ternyata itu adalah orang-orangan rumput, sehingga hal yang
heboh ini sempat membuat banyak penduduk di pagi buta tersebut jadi panik dan
ketakutan, bahkan ada yang sampai jatuh sakit, diantaranya adalah seorang siswa
kelas tiga sekolah menengah atas, yang bernama Zhu A Li, setiap subuh sebelum
fajar menyingsing dia harus mengayuh sepeda menuruni gunung, dari Dusun Tonglin
menuju sekolah di Taichung, bersiap-siap menempuh ujian seleksi masuk perguruan
tinggi, merupakan pelajar berbakat yang baru berusia 19 tahun.
Zhu A
Li hari itu sedang tergesa-gesa menempuh perjalanan di waktu subuh, dari
kejauhan tampak seorang gadis di bawah tiang listrik, dalam hatinya merasa
heran, masih begitu pagi apa yang hendak dilakukannya di sana? Saat dirinya
masih dipenuhi tanda tanya, sepedanya sudah melaju melewati tempat tersebut,
begitu dia melihat dengan seksama ternyata itu adalah orang-orangan rumput,
kontan saja bulu kuduknya merinding, kepalanya pusing dan akhirnya jatuh sakit,
tidak berdaya masuk sekolah, lalu dia membatalkan ikut ujian dan pulang kembali
ke rumah, kemudian terbaring dan tidak mampu bangkit dari tempat tidur,
kepalanya sakit terasa hampir pecah, berteriak-teriak mengungkapkan siksaan
yang sedang menderanya, dalam sehari sudah beberapa tabib dan dokter yang
datang memeriksanya, namun tidak berhasil mencari tahu jenis penyakitnya.
Penulis :
Upasika Lin Kan-zhi
念佛感應見聞記
追纏幽魂念佛解怨
(一)
一句南無阿彌陀佛是阿伽陀藥,萬病總治,阿彌陀佛又是大咒王,至快稱念,解冤結,逢凶化吉。下文就是念阿彌陀佛解脫幽魂追纏的故事。
五年前臺北市的繁華熱鬧地區,有一青年飛車載美,如風馳電掣,橫衝直撞,把後面載的女子摔下死掉也不知道,當時很多好奇心的男女圍觀過來,大家都正在為這女子可憐的時候,忽然來了一個人大呼「阿三!阿三!」在觀眾中有位阿三亦大聲應答:「我來了!我來了?」。原來這位阿三是某某理髮店的理髮師,因為顧客要理髮,所以老板叫學徒去呼阿三回來為人理髮。
俗語一句話說:「天有不測風雲,人有旦夕禍福。」這位規規矩矩的好青年—阿三,從那天晚上起,半夜後,在似夢非夢的境界,就看見一位漂亮女子來邀他出遊,開了後門就隨她去了。到了天明之時,阿三獨自一個人坐在電桿柱下打瞌睡,被人家發現才叫他清醒回去,如此連續一星期,白天作事,午夜那女子就來帶他去玩,清晨都是坐在外邊地上打瞌睡。阿三自己感覺不對,即時辭職返回故鄉。
阿三的故鄉是住在臺中霧峰北溝坑桐林村的山上,家有一位盲目老母及幾位兄弟,阿三第二天就幫他大哥的忙,用貨車出門為人搬運貨物,到黃昏時候回家,母親就叫阿三到面前說:「你每次要出外時,我都叮嚀交待,囑你在外頭不要亂交女子,你卻偏偏不聽,你昨天才回來,今天就有女子來找你,走路穿高跟鞋的聲音,還有口不斷的叫阿三!阿三!我問是誰要找阿三,亦不答應。」阿三就答他的母親說:「母親我一向在外頭是規規矩矩的,未曾交上一個女子。」即時同他兄弟們在家中房屋內外尋找,找不到女子蹤影;可是那晚半夜那女子又來與阿三開了後門出遊,早晨阿三又坐在樹下打瞌睡,於是乎又被人喚醒。阿三在臺北一星期中,每夜皆是如此的發生,但自己是莫名其妙,現在回到家亦是如此,不知道有什麼辦法才能解決。
當時北桐林村山上的人,大家都信奉一尊王爺公,阿三母親就去請乩童及王爺公來家中問問阿三所患的是什麼毛病?原來神是有小神通的,神託乩童說:「阿三是在十天前在臺北某某地方,看見一個女子摔死路旁,機車載此女子的男朋友名阿三,當時有人大呼阿三,我們這位阿三亦大聲呼應:『來了!來了!』當時被摔死的女魂正在茫茫渺渺無依無靠的時候,聽到阿三的名字,即時追纏不捨。」乩童繼續說:「最好辦法是把她幽魂送回臺北。」阿三母親就又問:「要用什麼方法送呢?」乩童又說:「要用草人。」即時用稻草作一人形,大約四尺高,穿紅衣黑裙,足亦穿鞋,頭上縛一條黑紗巾,畫眉、目、口、鼻,在半夜後,王爺公與乩童就把此草人送到車站邊,縛在電柱下,乩童就在那裏燒了很多金銀紙錢,叫幽魂要坐第一班車到臺北去尋你的愛人—阿三。
電柱下縛的女子形的草人,來來往往的人在遠遠就可看見,電柱下,站一漂亮的女子在那裏不動,走近一看就明白是一個稻草做的人形,那天早晨被嚇得魂不附體,可以說,大驚大病,小驚小病,其中被嚇昏倒下去的就是一位高三學生,姓朱名阿立,每天早晨天未曉就要騎腳踏車下山,由桐林村道路,經過北溝坑,再由霧峰轉到臺中市立一中上學,準備考大學,是位才學兼優的十九歲青年。朱阿立那天在茫茫的白霧清晨,遠遠看一女青年,心想很奇怪,這樣早站在那裏做什麼?正在莫明奇妙的時候,車已經到那裏經過,一看明白就是草人穿衣,即時毛孔皆豎,頭如斗大,身體支持不住,無可能上學,再轉回家,即時一病不起,頭痛欲裂,大哀大叫萬分痛苦,一天之中,請了幾位中西醫師,皆診斷不出病源。
林看治老居士著