Kisah Mukjizat Melafal
Amituofo
Melafal Amituofo Mengurai
Permusuhan
(Bagian
2)
Saya bertanya lagi padanya : “Di rumahmu ada berapa orang?” Dia menjawab
: “Selain suamiku dan diriku sebagai istri pertama, masih ada istri kedua dan
seorang putra, jadi keseluruhannya ada empat orang, demi mengobati penyakit
putraku, kami tiga lansia ini mengerahkan segenap usaha untuk merawatnya, agar
dia dapat sembuh secepatnya, mulanya berharap bahwa memiliki anak agar dapat
menjaga kami di hari tua, agar kami bertiga orang tua ini memiliki tumpuan.
Tetapi malah pada akhir tahun lalu, awal bulan 12 lunar, tiba-tiba Fu-xing
memanggil kami bertiga lansia ini ke tempat pembaringannya dan berkata pada
kami : “Papa dan dua mama, siang hari ini saya akan terlahir ke Alam Sukhavati,
kalian bertiga sebagai orangtuaku, janganlah bersedih, bersedih karena saat
lanjut usia tidak ada anak yang menjaga, abang pertamaku berkelana ke Jepang
sudah belasan tahun tiada kabarnya. Namun sekarang kalian tak perlu khawatir
lagi, karena dia telah berkeluarga dan berkarir di sana, mempunyai istri dan
anak, abang pertama pada awal bulan dua akan mengirim kabar pulang ke rumah,
selanjutnya akan pulang pergi antara Jepang dan Taiwan, masa tua kalian takkan
kesepian lagi”.
Mendengar ucapan ini suamiku dengan berlinangan air mata berkata pada
putranya : “Kondisi tubuhmu sudah sangat lumayan dibandingkan sebelumnya, kamu
tidak boleh pergi meninggalkan kami. Mohon Buddha Amitabha melindungimu,
oh…putraku! Kamu tak boleh pergi”. Saat itu Fu-xing berkata : “Sesungguhnya
saya datang untuk menagih hutang, pada masa kelahiran lampau kalian bertiga
menjalin permusuhan yang mendalam dengan diriku, banyak sekali hutang kalian
padaku, sehingga pada kelahiran ini saya terlahir menjadi putra kalian, sejak lahir
hingga baru tamat kuliah, tiba-tiba terserang penyakit Tuberculosis ini, hingga
tiga tahun ini, sebenarnya hutang piutang ini belum tuntas, sesungguhnya harus
menagih hingga rumah ini dijual dan kalian bertiga orang tua jadi miskin
melarat, tidak memiliki rumah untuk berlindung lagi, hidup melarat dan sengsara
hingga mati. Tetapi selama setahun ini saya tekun menfokuskan pikiran melafal
Amituofo, mengeliminasi karma buruk selama banyak kelahiran, kini saya berkesempatan
terlahir ke Alam Sukhavati, mulai sekarang kita berempat takkan ada hutang
piutang lagi, jalinan permusuhan kita sudah terurai, kalian bertiga juga harus membangkitkan
keyakinan melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, kelak kita dapat
berkumpul kembali di Alam Sukhavati, takkan berpisah lagi. Mohon papa dan dua
mama ingat selalu! Waktunya telah tiba, tolong ambilkan Poster Tiga Suciwan
Alam Sukhavati kepadaku, mohon papa dan dua mama membantuku melafal Amituofo,
mohon janganlah menangis, juga janganlah menyentuh jasadku, kalian bertiga
mohon balikkanlah badan kalian agar membelakangiku, jangan melihat ke arahku,
saya sendiri juga bisa melafal Amituofo.
Fu-xing menggenggam Poster Tiga Suciwan Alam Sukhavati dengan tangannya,
lalu beranjali, permulaannya dia melafal Amituofo dengan suara nyaring, kami
bertiga juga membantunya melafal Amituofo, meskipun dia menyuruh agar kami
membelakanginya dan tidak boleh melihatnya, namun saya juga diam-diam
membalikkan badan melihatnya, setelah melafal hingga lebih kurang 20 menit
kemudian, suara Fu-xing makin melemah, saat menghembuskan nafas terakhir,
tangannya yang semula beranjali kini sudah terbuka, Poster Tiga Suciwan Alam
Sukhavati jatuh di depan dadanya, meninggal dunia dengan damai.
Penulis : Upasika Lin Kan-zhi
念佛感應見聞記
本來討債念佛解怨
(二)
我就問他「你家中有幾個人?」他說:「我先生除了我是正室外:還有一個側室,與孩子一共四人,為了孩子的病,我們三個老的都是盡心看護侍候,希望他早日平安,一心想養兒防老,希望我三個老人有所依靠。可是到去年年底,農曆十二月初旬,福興忽然把我們三老請到床前對我們說:「爸和二位媽,我今天中午就要往生西方極樂世界,你們三位老人,千萬不要傷心,悲歎年老無子,我大哥到日本去了十幾年無音無信。但你們不必再掛心了,現在他在日本已成家立業,娶妻生子,大哥將在二月初旬就有音訊回家,將來就在臺灣與日本之間來來往往,你們的老景就不致太寂寞了。」
我的先生聽了這話就流著淚對孩子說:「你近來身體比較以前好得多,你是不可以離開我們的。求阿彌陀佛保佑你吧,兒啊!你千萬不可以去。」這時我兒福興又說:「我本是來討債的,你們三人過去世中,與我結了很深的怨仇,債務欠我很多,今生來為你子,自生下來到大學剛剛畢業,就染此惡疾—肺病,纏綿三年,至今債務尚未討盡,本來要等到這棟房屋亦賣掉後,使你們三個老人,貧窮困苦,身無遮避之地,活活苦死。可是我今年拼命的一心念佛,消滅了多生罪業,要往生西方極樂世界,從此我等四人無怨無讎,已解怨釋結了,你三人亦要志心念「阿彌陀佛」求生西方,後來我們就可以永遠聚在一起,不再分離了。希望三老要牢牢記住!時間到了,把「無上至寶」拿來,你們三人要為我助念,不可以哭泣,亦不要妄動我的身體,你們三人身體要背過去,不可以看我,我自己亦會念的。
福興把「無上至寶」放在手掌中,兩手合十,起初大聲念佛,我們亦幫著念,雖然叫我們不可看他,可是我亦偷偷回頭看他,念了大約二十分鐘,福興的聲音就漸漸微細,到斷氣時雙手放開,「無上至寶」掉落在胸前,就安祥而去了。
林看治老居士著