Kisah Mukjizat Melafal
Amituofo
Melafal Amituofo Mengurai
Permusuhan
(Bagian 1)
Masih jelas dalam ingatanku 10 tahun yang lalu, awal bulan dua, ketua
pengurus Vihara Longshan di Taya (salah satu kecamatan di Kabupaten Taichung), Nona
Ai, kebetulan berpapasan denganku di perhentian bus di Taichung, lalu Nona Ai
berkata padaku : “Kan-zhi shijie! Bulan 2 hari ke-19 nanti akan diadakan
upacara kebaktian besar-besaran di vihara kami, umat ingin mendengar ceramah
Dharma dari anda, mohon anda berwelas asih menghadirinya ya!”. Saya langsung
menyetujuinya. Pada hari yang telah disepakati saya langsung berangkat ke sana,
bahkan membawa serta Poster Tiga Suciwan Alam Sukhavati (Buddha Amitabha,
Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta) dan buku-buku
Dharma tentang Ajaran Sukhavati untuk dibagi-bagikan secara gratis.
Setahun kemudian Vihara Ling Shan di Taichung mengadakan kegiatan
pelafalan Amituofo selama tujuh hari, waktu itu adalah Hui Fan shijie yang
menjadi ketua penyelenggaranya; sekitar pukul tiga sore, saya sedang melafal
Amituofo di ruang kebaktian pelafalan Amituofo, Hui Fan shijie masuk dengan
langkah ringan lalu menarik jubahku, saya keluar untuk melihat apa yang
terjadi, tampak seorang ibu desa yang berusia lebih dari 50 tahun, saya
bertanya padanya : “Anda tinggal di mana dan ada keperluan apa mencariku?”. Dia
menjawab: “Suamiku menyuruhku datang menemui anda untuk mengucapkan sepatah
terima kasih; sejak pagi saya sudah datang ke kota dan bertanya kepada
orang-orang, dimana tempat tinggal Kan-zhi shijie, untunglah ada seorang yang
memberi petunjuk, katanya ada di Asosiasi Lotus, sampai di Asosiasi Lotus,
mereka bilang anda sedang berada di Vihara Ling Shan, maka itu saya mencari
hingga ke sini, ingin mengatakan pada anda, agar anda dapat mengetahuinya,
untuk membalas budi kebajikan anda”.
Mendengar ucapan ibu ini saya jadi kebingungan juga merasa penasaran dan
heran! Tampaknya pembicaraan ini tidak bisa diakhiri oleh sepatah dua patah
saja. Namun ketua penyelenggara kebaktian pelafalan Amituofo selama tujuh hari,
Hui Fan shijie adalah orang yang sangat disiplin, meskipun di luar ruang
kebaktian juga tidak boleh berbicara, akhirnya saya membawa ibu ini keluar untuk
menanyakan perihalnya dengan jelas, saat itu Hui Fan shijie juga jadi ikut
bersama kami.
Ibu itu bercerita pada kami : “Saya tinggal di dusun Laicuo, tahun lalu
bulan dua anda berkunjung ke Vihara Long Shan di Taya memberi ceramah Dharma,
pada saat itu putraku yang bernama Lai Fu-xing, juga berada di sana ikut
mendengar ceramah Dharma, usai mendengar ceramah, dia mengundang Poster Tiga
Suciwan Alam Sukhavati dan buku Dharma untuk dibawa pulang, sejak itu dia mulai
meyakini Buddha, bahkan setiap hari melakukan namaskara pada Buddha dan melafal
Amituofo, menuruti apa yang tercantum dalam buku Dharma tersebut, setiap pagi
dan sore melakukan kebaktian, dan tidak pernah terputus, bahkan dia telah sanggup
melakukan setiap berjalan, berdiri, duduk dan berbaring, nama Buddha tak
terpisahkan dari hatinya, hatinya tak terpisahkan dari nama Buddha.
Setelah mendengarnya saya merasa heran, di dunia ini mana mungkin ada
orang yang begitu besar berkahnya, begitu mendengar Buddha Dharma hanya sekali
saja, langsung melaksanakan kebaktian pagi dan sore? Saya bertanya padanya :
“Berapa usia putra anda, apa pekerjaannya, mengapa bisa begitu tekun melatih
diri?”. Ibu itu menjawab : “Tahun lalu putraku berusia 25 tahun, dari duduk di
bangku sekolah menengah atas, lalu masuk ke perguruan tinggi, dan pada usia 23
tahun tamat kuliah, tetapi setelah pulang rumah dia terserang penyakit
Tuberculosis, setiap hari harus disuntik, selama tiga tahun sudah banyak uang
yang habis digunakan untuk biaya pengobatannya, hingga akhirnya setelah melafal
Amituofo, kondisi kesehatannya sudah lebih lumayan daripada sebelumnya,
semangatnya kembali pulih, dia juga sering ke kota membeli buku-buku Dharma,
makanya ini sungguh menggembirakan”.
Penulis : Upasika Lin Kan-zhi
念佛感應見聞記
本來討債念佛解怨
(一)
記得是在十年前的二月初旬,大雅龍善寺住持愛姑娘,在臺中公路局車站看見我,就對我說:「看治姊!二月十九日是本寺的法會日,信眾們都要聽妳講點佛法,請妳發發心吧!」我即時答應了她。約定的日子到了就去,還帶了很多「無上至寶」及關於淨土法門的小冊子,在那天講完後分發給聽眾結緣。(「無上至寶」是印有西方三聖像及簡便念佛方法的袖珍摺卡)。
翌年二月,臺中靈山寺打佛七的時候,那一天是慧蘩師姊當護七;大約下午三點多鐘,我正在念佛堂中念佛,慧蘩進來輕輕拉了一下我的大袍,我就隨他出來一看,只見一位五十多歲,素不相識的鄉村婦人,站在庭院那邊;我就問她:「你住在何處,叫我有何貴事?」她說:「我先生叫我找妳,與妳見面,要向妳道謝;我從早上進城,在市內到處問人:看治姊住在那裡,承其中一人指點,說在蓮社,蓮社的人又說您在靈山寺,所以尋到此地,要說一件事情,使妳知道,就是報答妳的恩情。」我聽了真是丈二金剛,摸不著頭腦,莫明其所以然!看來不是三言兩語可以說完。靈山寺佛七規矩很嚴,在庭院亦不得說話,我就帶她一同去到墻外,以便問個明白,這時,慧蘩亦陪著同來。
那婦人就說:「我是住在賴厝十三甲的村子裏,妳去年二月在大雅龍善寺講佛法的時候,我的男孩子,名字叫做賴福興,亦在那裡聽講,聽完後,請了『無上至寶』及小冊子各一份回家,從那天起他就開始信佛,還每天拜佛念佛,照著『無上至寶』的方法,早晚課誦,從不間斷,幾乎做到行住坐臥,佛不離心,心不離佛的程度。」我聽了很奇怪,娑婆世界,那有這樣福氣大的人,聽了一次佛法,就開始朝暮修行的?我就問她:「妳孩子幾歲了,做什麼職業,為何那樣發心?」那婦人又說:「我這孩子到去年是二十五歲,他從高中進了大學,在二十三歲那年大學畢業,但回家就染上了肺結核之症,每日中西醫藥打針,三年中化了不少錢,直至念佛以後,身體才比較以前輕鬆,精神上亦樂觀得多,他亦常常去市內買些佛學書本來看,所以很開心。」
林看治老居士著