Kisah Ikan
Amita
1. Di barat daya
Negeri Zhi-shi-zi (sekarang adalah Srilangka) terdapat sebuah pulau terpencil.
2. Pulau tersebut
dihuni lebih dari 500 KK, mereka bertahan hidup dengan memburu burung, tidak
pernah mendengar Buddha Dharma, tidak tahu Hukum Karma.
3. Suatu hari ada
sekitar ribuan ekor ikan besar yang berenang di dekat pulau tersebut, anehnya
ikan-ikan ini dapat melafal “Namo Amituofo”.
4. Penduduk jadi
kebingungan, tidak tahu bahwa di dunia ini ada ikan sedemikian rupa, sehingga
memberi nama ikan tersebut sebagai “Ikan Amita”.
5. Kalau ada orang
yang ikut melafal “Namo Amituofo”, maka ikan-ikan yang menurut dan berenang ke
arahnya. Semakin banyak melafal Amituofo, ikannya akan makin mendekat, meskipun
ditangkap dan dibunuh, juga takkan kabur.
6. Kabarnya setelah
melafal Amituofo, daging ikan yang dimasak akan bertambah lezat.
7. Ada orang yang
malas melafal Amituofo, walaupun berhasil menangkap ikan, namun rasanya tidak
enak.
8. Oleh karena
seluruh penduduk pulau suka makan ikan jenis ini, alhasil setiap orang ikut
melafal Amituofo dengan suara nyaring.
9. Akhirnya salah
satu penduduk yang paling awal menangkap dan makan Ikan Amita, usianya telah
habis dan meninggal dunia.
10. Tiga bulan
kemudian dia kembali ke pulau tersebut.
11. Dia memberitahu
para penduduk : “Saya adalah lansia yang menangkap Ikan Amita, saat menjelang
ajal terlahir di Alam Sukhavati”.
12. “Tahukah
kalian, ikan-ikan jelmaan itu merupakan ciptaan Buddha Amitabha”.
13. “Buddha
Amitabha mengasihi kita yang dungu ini, dengan upaya kausalya berusaha agar
kita tekun melafal Amituofo. Kalau tidak percaya, pergilah melihat sisa tulang
ikan”.
14. Mendengar hal
ini, penduduk pulau segera mencari kembali tulang ikan yang mereka buang.
Begitu dilihat, ternyata adalah kelopak Bunga Teratai!
15. Melihat
kejadian ini, semua orang jadi menyesal dan bertobat, membangkitkan tekad
bervegetarian dan melindungi kehidupan, menfokuskan diri melafal Amituofo.
16. Kemudian, satu
persatu penduduk pulau terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, pulau tersebut jadi
kosong tak berpenghuni lagi.
17. Mengapa mereka
dapat terlahir ke Alam Sukhavati? Umpamanya api dapat membakar dan air dapat
memadamkan.
18. Sama halnya
pula dengan melafal Amituofo, nama Buddha Amitabha memiliki kemampuan untuk
menjemput semua makhluk terlahir ke Alam Sukhavati. Tekad agung Buddha Amitabha
tidaklah semu, asalkan melafal “Namo Amituofo” pasti dituntun cahaya Buddha,
terlahir ke Alam Sukhavati.
Video :
阿彌陀魚的故事
1、在執師子國(今斯裡蘭卡)西南方,有一座荒遠的孤島。
2、島上有五百多戶人家,他們捕鳥為生,從未聽聞過佛法,不知因果。
3、有一天,忽然有數千條大魚游近海島。奇怪的是,它們好像都會講話,竟然開口唱念“南無阿彌陀佛”。
4、居民茫茫然,不知道世上還有這種魚,就姑且稱它們為“阿彌陀魚”。
5、如果有人跟著唱“南無阿彌陀佛”,魚就會靈巧地游過來。念佛愈多,魚游得愈近,即使捕殺它們,也絕不逃逸。
6、據說念佛之後,烹煮起來的肉質更加鮮美。
7、有的人念佛少了,雖然也捕到魚,但味道不好。
8、全島的人因為太喜愛吃這種魚了,家家戶戶紛紛跟著高聲念佛。
9、後來,最早捕食這種魚的其中一人壽命盡了。
10、三個月後,這人乘著紫色祥雲,放大光明,駕臨海島。
11、他對大眾說:“我是過去捕食阿彌陀魚的老人,命終後往生極樂世界了。”
12、“你們知道嗎,那群大魚其實是阿彌陀佛化現的。”
13、“阿彌陀佛哀憐我們愚癡,以此善巧來勸進念佛。不信的話,去看看魚骨!”
14、大家一聽,全都去找當初捨棄的魚骨。一看,哪裡是什麼魚骨,片片皆是蓮花!
15、見到這景象,所有人都大為感慨,發願從此食素護生,專念阿彌陀佛。
16、後來,居民一個個都往生淨土,整個島就這麼空了,沒有人了。
17、為什麼他們也能往生呢?譬如火性能燃燒,水性能濕潤。
18、念佛也一樣,名號自然有使眾生往生的功能。阿彌陀佛大願不虛,只要稱念“南無阿彌陀佛”必然被佛光攝取,往生極樂世界。