Rabu, 01 Juli 2020

55A Kisah Master Shandao (Bgn 1)



Kisah Master Shandao
Bagian 1

 
 

1.
Master Shandao lahir pada tahun 613, di sebuah keluarga bermarga Zhu, penduduk Sizhou, Provinsi Anhui.




 

2.
Ketika Master Shandao masih berusia kecil, Kaisar Sui Yang-di (Kaisar kedua dari Dinasti Sui) tiga kali gagal menyerang Dinasti Goryeo (Sekarang adalah Korea), terjadi pergolakan di berbagai wilayah, dalam waktu singkat Dinasti Sui runtuh.




 

3.
Pada usia 11 tahun, Master Shandao menyaksikan penderitaan dunia, maka itu memutuskan meninggalkan keduniawian, ditahbiskan oleh Master Mingsheng dari Mizhou, Provinsi Shandong.




 

4.
Master Mingsheng adalah praktisi Aliran Sanlun atau Aliran Tiga Sastra, dia sangat menyayangi murid ciliknya ini, memberinya nama Dharma sebagai “Shandao”, membimbing muridnya belajar “Sutra Lotus”, “Vimalakirti Sutra” dan sutra Mazhab Mahayana lainnya.




 

5.
Suatu kali secara kebetulan, Master Shandao melihat sebuah lukisan yang menggambarkan kewibawaan Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati. Saat itu segenap perhatian Master ditarik oleh lukisan tersebut, seketika itu juga timbul niat terlahir ke Alam Sukhavati.




 

6.
Pada usia 20 tahun, Master Shandao mengikuti Upacara Upasampada, menjadi seorang Bhiksu (sebelum usia 20 tahun adalah Sramanera).




 

7.
Sejak itu Master Shandao berkelana, berguru dan berdiskusi, guna mencari tahu tentang Ajaran Sukhavati.




 

8.
Suatu kali, Master Shandao bersama dengan seorang Bhiksu yang bernama Miao-kai, bersama-sama belajar “Amitayurdhyana Sutra”, mengetahui bahwa melalui cara perenungan terhadap kewibawaan Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati, dapat mewujudkan tekad hati terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.




 

9.
Karena itu, Master Shandao pada usia 23 tahun datang ke Vihara Wuzhen yang berada di dekat Chang’an (sekarang adalah Xi’an), lingkungan vihara yang tenang dan damai sangat sesuai untuk melatih diri.




 

10.
Master Shandao mengikuti metode perenungan yang tertera di dalam “Amitayurdhyana Sutra”, setelah melatihnya selama bertahun-tahun, berhasil mencapai Samadhi Perenungan Buddha, mampu di dalam samadhi yang mendalam berjelajah ke Alam Sukhavati, ibarat melihat benda di depan mata, sangat jelas dan dimengerti.




 

11.
Meskipun telah mencapai Samadhi, namun Master Shandao masih belum merasa puas, meneruskan mencari tahu tentang Ajaran Sukhavati. Pada usia 29 tahun, beliau mendengar ada seorang Bhiksu yang bernama Master Daochuo, sedang memberi ceramah “Amitayurdhyana Sutra” di Vihara Xuanzhong di Bingzhou, Provinsi Shanxi, maka itu dia bergegas menuju ke sana.




 

12.
Master Daochuo merupakan seorang Bhiksu senior yang melatih metode Tanah suci, sepanjang hayat menceramahkan “Amitayurdhyana Sutra” sebanyak 200 kali pengulangan, menasehati murid-muridnya supaya melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Karyanya yang terkenal berjudul “An-le-ji” atau Kumpulan Syair Kedamaian dimana Master Dao Chuo mengutip kalimat-kalimat dari Sutra untuk menasehati praktisi Buddhis supaya melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Master Daochuo meneruskan silsilah Dharma dari Nagarjuna, Vasubandhu dan Master Tanluan.




 

13.
Master Daochuo yang telah berusia 80 tahun, ketika bersua dengan Master Shandao, sangat bersukacita, mewariskan seluruh pengalamannya kepada Master Shandao.




 

14.
Melalui penjelasan dari Master Daochuo, Master Shandao jadi tercerahkan, ternyata untuk terlahir ke Alam Sukhavati tidak harus melalui metode perenungan, tetapi dapat dilakukan dengan melafal Amituofo.

Bahkan hanya dengan melafal Amituofo dan mengandalkan kekuatan tekad  agung Buddha Amitabha, setiap insan pasti terlahir ke Alam Sukhavati.




 

15.
Empat tahun kemudian, Master Daochuo terlahir ke Alam Sukhavati, Master Shandao pulang ke Vihara Wuzhen.

Pada tahun yang sama, Master Xuanzang, pulang ke Chang’an dari mengambil Sutra dari India, Ajaran Buddha kian hari kian berjaya.