Kapal Tekad
Agung
Pada jaman dahulu kala ada seorang raja,
bertanya pada Bhiksu Nagasena : “Melafal Amituofo dapat membawa serta karma
terlahir ke Alam Sukhavati, ini merupakan hal yang sulit dipercaya”.
Bhiksu Nagasena bertanya pada raja :
“Paduka, andaikata ada sebuah batu yang besar, ditaruh di atas air, apakah dia
akan tenggelam ke dasar air?”
Raja menjawab : “Tentu saja akan
tenggelam”.
Bhiksu Nagasena bertanya lagi : “Apakah
ada cara agar dia tidak tenggelam?”
Raja menjawab : “Tidak mungkin”.
Bhiksu Nagasena berkata : “Bagaimana bila
batu raksasa itu diletakkan di atas kapal raksasa, bukankah begini sudah
bisa?”
Saat itu raja tiba-tiba jadi tercerahkan
dan memahaminya, andaikata mengandalkan kekuatanNya, dengan sendirinya takkan
tenggelam.
Praktisi pelafal Amituofo mengandalkan kekuatan kapal tekad agung Buddha
Amitabha, keluar dari lautan penderitaan, bersama-sama berlayar ke Alam
Sukhavati, ikut serta dalam persamuan kolam teratai, adakah kesulitannya?
(Petikan Majalah Bulanan Ming Lun edisi
113)
從前有一位國王,問那先和尚說:「念佛帶業往生,這是件難以相信的事。」
那先問國王說:「大王,如果有一塊大的石頭,放在水上它會沉入水底嗎?」
王說:「一定會沉的。」
那先又說:「可以有方法使它不沉嗎?」
「不可能的。」
那先說:「如果將巨石放在巨船上面,不是可以了嗎?」
這時國王恍然領悟,如果仗著他力,自然可以不沉。
念佛眾生仗彌陀大願船之力,出離苦海,共赴極樂,參加蓮池海會,有何困難呢?
(明倫月刊113期)